Tuesday, March 17, 2009

Beternak Anjing Golden Retriever

Beternak Anjing Golden Retriever

Anjing ras yang satu ini termasuk hewan rumahan yang jinak dan mudah perawatannya. Namun, banyak pihak yang ingin memiliki hewan ini baik di dalam negeri maupun mancanegara. Permintaan besar dan harga jualnya relatif stabil. Russanti Lubis

Golden Retriever. Sesuai dengan namanya, anjing yang asal usulnya dari Eropa tapi berkembang biak di Amerika Serikat (AS) ini, memiliki bulu keemasan (golden) dan sifat selalu mengembalikan kembali barang-barang ke empunya (to retrieve). Meski bertubuh besar, anjing yang memiliki warna dari sangat putih hingga cokelat ini dikenal sebagai binatang rumahan atau jenis anjing keluarga, mengingat sifatnya yang ramah sekali, sekali pun kepada orang yang baru beberapa detik dikenalnya. Namun, jika dilatih secara teratur, walau cuma lima menit per hari, anjing bertampang lucu tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pelacak narkoba, bom, penuntun orang buta atau cacat, dan membantu pemburu menemukan binatang buruannya. Sebab, anjing yang mulai sering dijumpai di beberapa bandara ini dikenal pula sangat pintar.

“Karena kelebihan-kelebihannya itulah, saya membiakkan Golden Retriever,” kata Jani Lauw, breeder di bawah bendera Golden Castle Kennel sekaligus pemilik 30 Golden Retriever. Selain itu, anjing jenis ini sangat gampang dipelihara, karena mereka tidak banyak makan. “Semudah memelihara anjing kampunglah,” lanjut pria yang membiakkan anjing-anjing ini di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat ini. Anjing ini juga tidak mempunyai penyakit keturunan. “Kemungkinan hidup anak-anak yang dilahirkan mencapai 99%,” imbuhnya. Oleh karena itu, tidak heran bila populasinya kini menempati peringkat pertama di Indonesia.

Uniknya, meski populasinya lebih banyak dari anjing-anjing ras jenis lain, tetapi harga pasarannya tidak jatuh, yaitu antara Rp750 ribu hingga Rp75 juta per ekor (plus sertifikat yang menjelaskan asal-usul mereka). Jumlah penggemarnya pun sangat banyak di negeri ini. Sekadar informasi, di AS, Golden Retriever yang pernah memenangkan suatu perlombaan (champion, red.) laku dijual dengan harga Rp3,5 miliar. Dengan kata lain, Jani menambahkan, pembiakan Golden Retriever merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, bahkan untuk skala perumahan sekali pun. “Contoh, peliharalah dua atau tiga betina Golden Retriever. Lalu, kawinkan dengan sistem kawin putus dengan pejantan dari breeder lain dengan biaya Rp750 ribu (normalnya Rp2,5 juta, red.) atau memakai sistem bagi anak. Dua bulan setelah dilahirkan, anakan Golden Retriever sudah dapat dijual ke pet shop. Hasil penjualan ini sangat menguntungkan, karena dengan harga minimal Rp1 juta/ekor, bila anakan yang dilahirkan delapan atau 10 ekor per induk (satu induk Golden Retriever mampu melahirkan 13 anakan, red.), maka sang breeder akan meraup minimal Rp8 juta sampai Rp10 juta setiap kali ia menjual binatang-binatang mungil ini. Perlu diingat! Golden Retriever betina mulai dikawinkan pada umur minimal 20 bulan, melahirkan setiap enam bulan sekali, dan tidak mengalami mati haid (menopause, red.) hingga ia mati pada umur sekitar 15 tahun. Di sisi lain, sebagai anjing berukuran besar favorit, peminatnya pun rela berada dalam daftar tunggu,” tegas pria yang pernah mengekspor Golden Retriever-nya ke India ini.


Sekadar informasi, dalam dunia perkawinan anjing terdapat dua sistem yaitu kawin putus dan bagi anak. Dalam sistem kawin putus, terdapat sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh breeder yang ingin menyewa pejantan. Selanjutnya, anak-anak anjing yang dilahirkan menjadi milik sepenuhnya si pemilik anjing betina. Sedangkan dalam sistem bagi anak, tidak ada uang yang dikeluarkan, tetapi pemilik pejantan akan mendapat satu dari sekian anak anjing yang dilahirkan. “Kalau anak yang dilahirkan cuma satu ya itu jatah si empunya pejantan. Selain itu, pemilik pejantan juga berhak untuk memilihnya terlebih dulu,” ucapnya. Di sini juga terdapat pawang anjing atau seseorang yang bertugas membantu proses perkawinan tersebut. “Sebab, jika menunggu terjadinya perkawinan alami akan butuh waktu hingga setengah hari atau bahkan tidak pernah terjadi perkawinan sama sekali. Sebaliknya, bila dengan pawang anjing hanya butuh waktu 15 menit sampai setengah jam. Untuk jasanya ini, pawang anjing dibayar Rp200 ribu per sekali mengawinkan,” jelasnya.

Ilustrasi Laba-Rugi Beternak Golden Retriever
Biaya untuk membeli 4 Golden Retriever betina @Rp1.000.000,- Rp 4.000.000,-
Biaya mengawinkan @Rp750.000,- Rp 3.000.000,-
Biaya makanan selama 20 bulan @Rp100.000,- Rp 2.000.000,-

Total Rp 9.000.000,-

Hasil penjualan 40 anakan Golden Retriever Rp1.000.000,- Rp40.000.000,-

Laba bersih Rp31.000.000,-


Breeder, Jani melanjutkan, pada umumnya menjual anakan Golden Retriever pada umur dua bulan, bukan karena pada umur segitu mereka sudah disapih (berhenti minum susu induknya, red.), melainkan karena mereka sedang berada di usia lucu-lucunya. “Padahal, bagi mereka yang baru belajar bagaimana caranya memelihara anjing, Golden Retriever yang baru berumur dua bulan sangat merepotkan dan masih sangat rapuh karena vaksinnya pun belum komplet, sehingga biasanya si pemilik akan malas mengurusnya dan rusaklah anjing ini, misalnya, ia tumbuh dengan kaki bengkok,” ujarnya. Sebab itu,sebaiknya mereka dijual ketika berumur empat bulan, dalam arti, mereka sudah lebih mudah diurus dan daya tahan tubuhnya pun sudah lebih baik. Di Tanah Air, umumnya anjing masih diberlakukan sebatas hewan peliharaan, belum menjadi bagian dari keluarga laiknya di mancanegara. Mungkin, ini lantaran kultur dan terbatasnya daya beli. Namun, di sisi lain, ada banyak pihak termasuk mereka yang tinggal di luar negeri rela mengantri untuk bisa mendapatkan sahabat setia manusia ini.
Bukankah ini peluang yang layak ditangkap?

sumber : majalahpengusaha
Continue Reading...
 

Blogroll

Site Info

Text

Berbagai Macam Usaha Peternakan Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template